<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8819057648421106009\x26blogName\x3djcristalia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://jessicacristalia.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://jessicacristalia.blogspot.com/\x26vt\x3d-2015905045026751471', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Josephine Benedicta Jessica Cristalia Budiarto
jcristalia@yahoo.com

"life is a climb, but the view was great"

number of visitors
(since November 7, 2008):




WISHES

live happily ever after
sarjana hukum universitas katolik parahyangan


TIME




Wednesday, September 24, 2008
. . .

kadang-kadang ada banyak hal yang begitu gak bisa dimengerti.
dan siapa yang bias diceritain? karena nyatanya ini cuma kumpulan dari pertanyaan2 konyol yang saya sama sekali tidak tahu kenyataannya.
ingin bertanya2. apakah salah merasakan hal kyk gini?
karena ini gak bias dipikir pake logika dan sangat menyakitkan.
bahkan aku gak tahu argumentasi yang tepat untuk merasakan hal2 yang kayak gini.
apakah semuanya butuh alasan?
Ihhhhh. Kenapa harus ada sisi imbisil dalem diri gw sih??
kenapa gw ga pernah bisa menyikapi masalah secara dewasa.
dan cuma bisa jadi pengecut yang beringsut-ingsut di dalam hati.

SIALLLLL.

dan bahkan gw ga mau merasakan hal yang kayak gini karena gw sayang sama orang yang secara tidak langsung gw tuduh PENCURI.

Apa yang dicuri?
bahkan ga bisa gw certain di sini karena si pencuri adalah salah seorang pembaca setia blog gw.
DIA TIDAK BERMAKSUD MENCURI APA-APA.
saya sangat mengerti itu.

BAHKAN DIA TIDAK PERNAH BERPIKIR UNTUK MENCURI APA-APA.
dan itu pasti.
itu kata logika, tapi hati bisa berkata lain bukan?
entahlah.
kenapa harus ada hati yang berkata lain di saat logika mendeklarasikan sesuatu??
sungguh, tersiksa dengan ke dua hal yang bertentangan.

apakah dia merasa?
apakah si pencuri merasa?
kalau begitu hargai sedikit perasaan saya.

entahlah.
semoga semua baik2 saja.