<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8819057648421106009\x26blogName\x3djcristalia\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://jessicacristalia.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://jessicacristalia.blogspot.com/\x26vt\x3d-2015905045026751471', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Josephine Benedicta Jessica Cristalia Budiarto
jcristalia@yahoo.com

"life is a climb, but the view was great"

number of visitors
(since November 7, 2008):




WISHES

live happily ever after
sarjana hukum universitas katolik parahyangan


TIME




Friday, October 24, 2008
SALAH DAN BENAR

salahkah kita jika kita begitu membenci seseorang?
salahkah kita jika kita tidak bisa memaafkan seseorang?

saya tidak tahu itu salah apa bener.
saya bukan tipe anak yang naif dengan kehidupan, demikian juga cara saya berpikir.
mungkin kalo untuk hukum katholik, tidak memaafkan orang itu salah.
tapi bagaimana jika memaafkan seseorang itu malah menyakitkan?
apakah anda tetap harus memaafkan orang tsb?
walau jelas2 anda tahu, anda akan dilukai lagi lagi dan lagi.

jadi saya tidak mau terlalu naif untuk jadi anak suci
saya tidak bisa.
benci ya benci. dia mau adu munafik,
oke saya juga munafik.

munafik dibalas munafik
bukankah hukum rimba memang semacam itu?

biar dia tersesat jika ia tidak mau ada orang yang memberinya jalan keluar.
biar dia jadi orang kasihan karena dia lah yang tidak mengasihani dirinya sendiri
biar ia jadi mimpi di dalam dunianya karena ia memang tidak pernah mau terbangun
biar dia mengelabui semua orang dengan betapa munafiknya ia karena ia bahkan mengelabui dirinya sendiri dengan kemunafikkan tersebut.

bagaimana harusnya jadi orang?
bagaimana harusnya jadi sahabat?

persetan dengan semua yang dilakukannya sementara ia masih menyebut apa itu loyalitas dan apa itu persahabatan.
nyatanya ia memperlakukan orang-orang lain seperti makanan kaleng bukan?
dinikmati dalam jangka waktu tertentu kemudian dibuang setelah masa eksisnya habis.

kasihan dia.
menyebut dirinya sendiri anti munafik, terluka karena ia yang paling tidak munafik
kasihan dia.
menyebut dirinya sendiri bukan orang yang bisa berbuat jahat
kasihan dia.

tersesat di antara gambaran sempurna yang diciptakannya dan menggila karenanya.
sayang,
kamu bukan orang yang sempurna
tidak ada yang melihat kamu sempurna.
kamu bercela, saya juga.

mungkin ini faktor kerapuhan jiwa yang menyebabkan dia jadi sakit.
sakit dengan gambaran sempurna yang diciptakannya.
obsesi yang tak sampai.

apa guna saya bertutur jika sang putri tak kunjung melihat siapa dirinya?


little advice, princess:
friends are treasures. you don't need to hide who you are because friends love you the way you are. and friendship means improvement. friends make you a better person and so do you, make them a better person.