Tersungkur di balik selimut dalam kamar yang dingin.
Mendekap sebongkah kapas dan tersenyum memikirkan hal yang menyenangkan.
Kemudian saya tekan nomornya.
Mengatakan setiap patah dengan semangat dan penuh harap.
Sungguh suasana yang cukup cerah.
Lama kelamaan habis sudah waktu mengucap.
Saya ingin mendengarkan, namun..
Akhirnya kami tenggelam dalam bisu yang tak berujung.
Hai, sedang apa sayangku?
Dan dia tenggelam dalam dunia mayanya.
Begitulah suasananya.
Saya hancur berkeping-keping.