saya memang tidak pernah mengerti pikiran lelaki.
dan saya selalu menjadi orang yang merasa sangat sangat sangat jahat untuk menghancurkan masa-masa yang sedang senang-senangnya.
salah saya?
ha ha.
tanyakan pada seribu angin yang berderu
dan biarkan setitik air mata yang menjawab.
bahkan sekotak jerih payah tidak berarti.
pupus ditelan awan yang bergumul marah.
entah,
benci atau bagaimana.
saya kecewa.
sakit.
lagi.