Josephine Benedicta Jessica Cristalia Budiarto
WISHES TIME
SWEET ESCAPE IT'S PAST
|
Sunday, May 30, 2010
HEY DREAMER
oke, ini yang akan saya katakan.
saya pemimpi. pemimpi yang mimpinya setinggi dan seluas angkasa. karena terlalu tinggi dan besar saya rasa saya : NAIF. saya mau masuk hukum. benarkah jiwa saya di situ? entahlah. karena saya selalu merasa hidup saya adalah menari dan menyanyi. ahya, saya memang tidak bagus dalam keduanya, tapi saya cinta keduanya. saya suka tepuk tangan dan pujian. saya ingin jadi pusat perhatian. saya ingin sekali jadi sumber inspirasi, di mana orang-orang gembira dan bangkit melihat saya. saya ingin sekali blog saya dibaca beribu2 orang. dan orang2 mengatakan bahwa saya menginspirasi mereka. seperti kak iga massardi dengan blognya yang menurut saya SUPER fenomenal. check it guys : http://igamassardi.wordpress.com/ saya ingin cantik, langsing, dan kaya. (tampaknya ini impian semua cewek ya. hehe) dan saya ingin bisa main gitar. nampaknya yang terakhir itu yang paling mudah. haha. mimpi memang aneh. tapi saya lebih suka bermimpi. seriously.
Friday, May 21, 2010
MIRIS
waktu itu saya dengar dari guru saya Indonesia bukan lagi negara demokrasi.
tapi plutokrasi. semakin dipikir semakin benar rasanya. yang menang adalah mereka yang punya uang. yang menang adalah mereka yang punya harta. di mana keadilan? bicara keadilan. sepertinya lagu lama. tapi? musiknya tak lama didendangkan. musik murahan yang hanya lewat sedikit di kuping, menggelitik kemudian pergi. ribuan anak kecil yang seharusnya jam 11 malam sudah tidur di ranjang hangat dengan selimut biru laut atau pink manis dan boneka atau robot-robotan lucu, sekarang? membawa botol aqua penuh beras. mengemis di jendela setiap mobil yang lewat. di balik itu? ada orang yang makan uang rakyat untuk duduk di kursi Tony Rhomas yang mewah dengan potongan daging ribs yang lezat. setiap hasrat mengemis keadilan. meminta kartu mereka dibawa ke kantor yang berwenang namun sang perwira berkata : "mau damai ga?" dan hanya tinggal kita yang bisa mengelus dada dan tertawa sinis. bagaimana anak anak itu mau sekolah? bagaimana orang yang kakinya buntung itu tidak semakin dirubung lalat karena busuk lukanya? bagaimana kolong jembatan bisa diubah jadi taman kota? dan bagaimana. atau di mana? atau kenapa? saya tahu hanya satu. mereka. jalang. |