sepuluh hari.
saya mati rasa
mengais ngais mimpi indah masa lalu
hanya punya bayangan kamu
mencoba melepaskan
meneguhkan yang saya putuskan
NIHIL
tak sedetik pun
tak pernah
kamu yang selalu saya cari dalam diam
kamu yang masih ada di sini
sedetik
dua detik
tiga detik
kosong
menunggu dengan bodoh
atau memang saya yang bodoh?
apa saya yang salah?
apa saya yang tidak mampu bertahan?
tidak kah kamu juga lelah?
namun mengapa kita tak pernah berubah?
mungkin
ego
ingin lupakan
tapi masih
masih saja
masih kamu satu satunya
yang hadir di setiap mimpi saya
Thursday, December 9, 2010
sekali lagi saya benar-benar tidak tahu apa yang saya lakukan
rasanya hilang
dan akhirnya ada bintang
tapi siapa saya. menggapai pun tak sampai.
memang kalau dibilang takdir,
ini sungguh yang namanya takdir.
sampai kapan pun
selalu ada jarak
dan saya tidak bisa karena memang segalanya bukan untuk saya.
bukan dan bukan.
Tuhan, berikan saya kata iya.
tolong Tuhan.
ini sakit